Rabu, 17 November 2010
Pentingnya Kontrol Keamanan Sistem
A. PENTINGNYA KONTROL
• untuk memastikan bahwa CBIS telah diimplementasikan seperti yang direncanakan, system beroperasi seperti yang dikehendaki, dan operasi tetap dalam keadaan aman dari penyalahgunaan atau gangguan.
• untuk memberi dukungan kepada manajer dalam
mengontrol area operasinya.
B. TUGAS KONTROL CBIS
Mencakup semua fase siklus hidup, selama siklus hidup dibagi menjadi kontrol-kontrol yang berhubungan dengan pengembangan sistem, desain dan operasi
• Metode Untuk Mendapatkan dan Memelihara Kontrol CBIS
1. Manajemen dapat melakukan kontrol langsung
2. Manajemen mengontrol CBIS secara tidak langsung dengan terus menerus melalui CIO.
3. Manajemen mengontrol CBIS secara tidak langsung berkenaan dengan proyeknya melalui pihak ketiga
• AREA PENGONTROLAN CBIS
• KONTROL PROSES PENGEMBANGAN:
Untuk memastikan bahwa CBIS yg diimplementasikan dapat memenuhi kebutuhan pemakai atau berjalan sesuai rencana harus menjalani tahapan/fase yang antara lain :
• Fase Perencanaan
Mendefinisikan tujuan dan kendala
• Fase Analisis & Disain
> Mengidentifikasi kebutuhan informasi
> Menentukan kriteria penampilan
> Menyusun disain dan standar operasi CBIS
• Fase Implementasi
> Mendefinisikan program pengujian yang dapat diterima
> Memastikan apakah memenuhi criteria penampilan
> Menetapkan prosedur utk memelihara CBIS
• Fase Operasi & Kontrol
> Mengontrol CBIS selagi berevolusi selama fase SLC
> Memastikan bahwa CBIS yang diimplementasikan dapat memenuhi kebutuhan
Yang termasuk dalam kontrol proses pengembangan, yaitu :
1. Manajemen puncak menetapkan kontrol proyek secara keseluruhan selama fase perencanaan dengan cara membentuk komite MIS
2. Manajemen memberitahu pemakai mengenai orientasi CBIS
3. Manajemen menentukan kriteria penampilan yang digunakan dalam mengevaluasi operasi CBIS.
4. Manajemen dan bagian pelayanan informasi menyusun disain dan standar CBIS
5. Manajemen dan pelayanan informasi secara bersama-sama mendefinisikan program pengujian yang dapat diterima
6. Manajemen melakukan peninjauan sebelum instalasi yang dilakukan tepat setelah penggantian dan secara berkala meninjau CBIS untuk memastikan apakah ia memenuhi kriteria penampilan.
7. Bagian pelayanan informasi menetapkan prosedur untuk memelihara dan memodifikasi CBIS dan prosedur yang disetujui oleh manajemen.
• KONTROL DISAIN SISTEM
• Tujuan untuk memastikan bahwa disainnya bisa meminimalkan kesalahan, mendeteksi kesalahan dan mengoreksinya.
• Kontrol tidak boleh diterapkan jika biayanya lebih besar dari manfaatnya. Nilai atau manfaat adalah tingkat pengurangan resiko.
• Selama fase disain dan analisis dari siklus hidup system, Analis System, DBA dan Manajer Jaringan membangun fasilitas kontrol tertentu dalam disain system. Selama fase implementasi, programmer menggabungkan kontrol tersebut ke dalam system. Disain system dikontrol dengan cara menggabungkan kontrol software menjadi lima bagian pokok, yaitu :
I. Permulaan Transaksi (Transaction Origination)
• Tahap-tahap yang harus dilakukan pada permulaan transaksi :
1. Permulaan Dokumentasi Sumber
> Perancangan dokumentasi
> Pemerolehan dokumentasi
> Kepastian keamanan dokumen
2. Kewenangan
> Bagaimana entry data akan dibuat menjadi dokumen dan oleh siapa
3. Pembuatan Input Komputer
> Mengidentifikasi record input yang salah dan memastikan semua data input
diproses
4. Penanganan Kesalahan
> Mengoreksi kesalahan yang telah dideteksi dan menggabungkan record yg telah dikoreksi ke record entry
5. Penyimpanan Dokumen Sumber
> Menentukan bagaimana dokumen akan disimpan dan dalam kondisi
bagaimana dapat dikeluarkan
II. Entri Transaksi
• Entri transaksi mengubah data dokumen sumber menjadi bentuk yang dapat dibaca oleh komputer. Kontrol ini berusaha untuk menjaga keakuratan data yang akan ditransmisikan ke jaringan komunikasi atau yang akan dimasukkan secara langsung ke dalam komputer. Area kontrolnya meliputi atas :
1. Entri Data
> Kontrol dalam bentuk prosedur tertulis dan dalam bentuk peralatan inputnya sendiri. Dapat dilakukan dengan proses offline/online
2. Verifikasi Data
> Key Verification (Verifikasi Pemasukan)
Data dimasukkan ke sistem sebanyak 2 kali
> Sight Verification (Verifikasi Penglihatan)
Melihat pada layar sebelum memasukkan data ke system
3. Penanganan Kesalahan
> Merotasi record yang telah dideteksi ke permulaan transaksi untuk pengoreksian
4. Penyeimbangan Batch
> Mengakumulasikan total setiap batch untuk dibandingkan dengan total yang sama yang dibuat selama permulaan transaksi
III. Komunikasi Data
• Tanggungjawab manajer jaringan dengan menggabungkan ukuran keamanan ke dalam sistem dan memonitor penampilan untuk memastikan keamanan telah dilakukan dgn baik
• Komputer yang ada dalam jaringan memberikan peluang risiko keamanan yang lebih besar dari pada komputer yang ada di dalam suatu ruangan. Area kontrol ini terdiri dari :
1. Kontrol Pengiriman Data
2. Kontrol Channel Komunikasi
3. Kontrol Penerimaan Pesan
4. Rencana Pengamanan Datacom Secara Keseluruhan
IV. Pemrosesan Komputer
• Pada umumnya semua elemen kontrol pada disain system selalu dikaitkan dengan pemasukan data ke dalam komputer. Area kontrol pada pemrosesan komputer terdiri dari :
1. Penanganan Data
2. Penanganan Kesalahan
3. Database dan Perpustakaan Software
• Sebagian besar kontrol database dapat diperoleh melalui penggunaan Sistem Manajemen Database (Database Management System/DBMS)
• Tingkat keamanan dalam DBMS terdiri dari :
1. Kata kunci (Password)
2. Direktori pemakai (User Directory)
3. Direktori elemen data (Field Directory)
4. Enkripsi (Encryption)
V. Output Komputer
• Komponen subsistem ini bertanggung jawab untuk mengirimkan produk (output) kepada pemakai (user). Yang termasuk dalam area ini adalah :
1. Distribusi
> Kontrol pada distribusi laporan berusaha untuk memastikan ketepatan orang yang menerima output.
2. Penyeimbangan Departemen Pemakai
> Bila departemen pemakai menerima output dari komputer, maka keseluruhan kontrol dari output dibandingkan dengan total yang sama yang telah ditetapkan pada waktu pertama kali data input dibuat.
3. Penanganan Kesalahan
Kelompok kontrol tertentu dapat ditetapkan didalam area pemakai dengan menjalankan prosedur formal untuk mengoreksi kesalahan.
4. Penyimpangan Record
> Tujuan komponen kontrol yang terakhir ini adalah untuk memelihara keamanan yang tepat terhadap output komputer dan untuk mengontrol penyelesaian yang sia-sia.
5. Penyeimbangan Operasi Komputer
> Kontrol ini memungkinkan pelayanan informasi untuk memverifikasi bahwa semua batch dan transaksi yang diterima dari departemen pemakai telah diproses.
• Kontrol Terhadap Pengoperasian Sistem
Kontrol pengoperasian sistem dimaksudkan untuk mencapai efisiensi dan keamanan.
Kontrol yang memberikan kontribusi terhadap tujuan ini dapat diklasifikasikan menjadi 5 area :
1. Struktur organisasional
> Staf pelayanan informasi diorganisir menurut bidang spesialisasi. Analisis, Programmer, dan Personel operasi biasanya dipisahkan dan hanya mengembangkan ketrampilan yang diperlukan untuk area pekerjaannya sendiri.
2. Kontrol perpustakaan
> Perpustakaan komputer adalah sama dengan perpustakaan buku, dimana didalamnya ada pustakawan, pengumpulan media, area tempat penyimpanan media dan prosedur untuk menggunakan media tersebut. Yang boleh mengakses perpustakaan media hanyalah pustakawannya.
3. Pemeliharaan Peralatan
> Orang yang tugasnya memperbaiki computer yang disebut Customer Engineer (CE) / Field Engineer (FE) / Teknisi Lapangan menjalankan pemeliharaan yang terjadwal / yang tak terjadwal.
4. Kontrol lingkungan dan keamanan fasilitas
> Untuk menjaga investasi dibutuhkan kondisi lingkungan yang khusus seperti ruang computer harus bersih keamanan fasilitas yang harus dilakukan dengan penguncian ruang peralatan dan komputer.
5. Perencanaan disaster
• Rencana Keadaan darurat
> Prioritas utamanya adalah keselamatan tenaga kerja perusahaan
• Rencana Backup
> Menjelaskan bagaimana perusahaan dapat melanjutkan operasinya dari ketika terjadi bencana sampai ia kembali beroperasi secara normal.
• Rencana Record Penting
> Rencana ini mengidentifikasi file data penting & menentukan tempat penyimpanan kopi duplikat.
• Rencana Recovery
> Rencana ini mengidentifikasi sumber-sumber peralatan pengganti, fasilitas komunikasi da pasokan-pasokan.
Referensi dari Sumber
Contoh kelalaian Keamanan Kontrol Sistem ada di sini
Minggu, 14 November 2010
Middleware Telematika
1. Bagoes Prasetyo
2. Dery Budi Kusuma
3. Hani Nandy P
4. Marko Otansa
pembahasan Middleware Telematika ada di link ini
Sabtu, 13 November 2010
Tugas V-class Sistem Penunjang Keputusan
Suatu perusahaan akan memproduksi 2 macam barang yang jumlahnya tidak boleh lebih dari 18 unit. Keuntungan dari kedua produk tersebut masing-masing adalah Rp. 750,- dan Rp. 425,- per unit. Dari survey terlihat bahwa produk I harus dibuat sekurang-kurangnya 5 unit sedangkan produk II sekurang-kurangnya 3 unit. Mengingat bahan baku yang ada maka kedua produk tersebut dapat dibuat paling sedikit 10 unit. Tentukan banyaknya produk yang harus dibuat untuk mendapatkan keuntungan yang maksimum ? Formulasikan dan selesaikan masalah ini !
Penyelesaian di berkas pdf silahkan download filenya di sini :)
Kamis, 11 November 2010
WBS (Work Breakdown Structure)
WBS adalah suatu metode pengorganisaian proyek menjadi struktur pelaporan hierarakis. WBS digunakan untuk melakukan Breakdown atau memecahkan tiap proses pekerjaan menjadi lebih detail.hal ini dimaksudkan agar proses perencanaan proyek memiliki tingkat yang lebih baik.
Langkah Pembuatan WBS
WBS disusun bedasarkan dasar pembelajaran seluruh dokumen proyek yang meliputi kontrak, gambar-gambar, dan spesifikasi. Proyek kemudian diuraikan menjadi bagian-bagian dengan mengikuti pola struktur dan hirarki tertentu menjadi item-item pekerjaan yang cukup terperinci, yang disebut sebagai Work Breakdown Structure.
Contoh Struktur WBS

Gambar 1 Contoh Struktur WBS.
Struktur WBS pada Penulisan Ilmiah (PI)

Gambar 2 Struktur WBS pada Website Adia Futsal.
Pada gambar 2 menggambarkan tingkat struktur WBS untuk proyek website futsal berukuran kecil sampai sedang. Kotak di bagian atas (Website Futsal) merupakan total sistem dan disebut sebagai tingkat WBS 1. Tingkat lebih rendah yang menggambarkan komponen proyek dalam meningkatkan detail diberi nomor 2, 3, 4 dan seterusnya.
Konsep tingkat WBS adalah penting karena memungkinkan Anda untuk menentukan level detail di mana laporan Anda perkiraan biaya dan angka kinerja biaya proyek. Misalnya, untuk secara efektif mengelola proyek besar seorang manajer senior biasanya memerlukan rincian ringkasan varians biaya di tingkat 2.Sebaliknya pemimpin tim yang bertanggung jawab untuk mengembangkan tingkat 2 komponen perangkat lunak kebutuhan laporan biaya kinerja pada level 3.
Partisi dari proyek menjadi komponen utama terjadi di tingkat 2. Komponen di tingkat jatuh ke dalam kelas-kelas berikut:
Layanan. Layanan pemesanan lapangan futsal yang berlaku untuk seluruh proyek dan tidak dapat dialokasikan ke item deliverable tunggal. Contohnya adalah, manajemen proyek dan manajemen mutu. Dalam hal jasa desain desain arsitektur keseluruhan sistem digolongkan sebagai Layanan Proyek seperti yang digunakan untuk menemukan apa komponen tersebut. Desain rinci komponen perangkat lunak tunggal namun dialokasikan untuk komponen itu.
referensi: http://www.chambers.com.au/sample_p/wbs_cncp.htm
Selasa, 08 Juni 2010
4.1 Kesimpulan
Pemilik Adia Futsal tentunya mengharapkan dengan dibuatnya website Adia Futsal bisa membuat banyak pelanggan yang datang. Dengan adanya website ini memudahkan masyarakat yang ingin memperoleh informasi, sekaligus mempromosikan tempat lapangan futsal ini.
Melalui website Adia Futsal ini, masyarakat juga dapat melakukan pemesanan lapangan futsal. Disamping itu pada website ini juga terdapat forum. Fungsi forum ini sebagai fitur untuk pelanggan yang ingin mencari sparing partner ataupun melihat adanya event (kompetisi) yang diadakan pada Adia Futsal.
4.2 Saran
Pada pembuatan website Adia Futsal ini akan lebih baik jika dikembangkan dengan fitur-fitur atau fasilitas lain agar lebih menarik dan berpotensi mengundang banyak pelanggan. Selanjutnya diharapkan website ini ditambahkan video pertandingan tentang turnamen maupun informasi pada Adia Futsal.
Jumat, 09 April 2010
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Olahraga futsal semakin digemari oleh masyarakat kota dari berbagai kalangan, mulai dari Anak Sekolah, Mahasiswa, Karyawan, dan banyak lagi. Tak heran di sudut kota cukup banyak yang menyediakan sarana tempat olahraga futsal ini. Alasan yang didapat dari berbagai pihak karena olahraga futsal adalah olahraga alternatif bagi kebanyakan warga kota, yang sulit mendapatkan lapangan sepak bola. Wajar apabila sekarang banyak orang yang membuka usaha untuk bidang ini, karena cukup menjanjikan. Futsal yang berasal dari bahasa Spanyol yaitu futbool (sepak bola) dan sala (ruangan) yang bila digabung menjadi Sepak bola dalam ruangan. Olahraga ini berasal dari Montevidio Uruguay tahun 1930. Sampai saat ini olahraga futsal semakin populer, karena olahraga ini turut berperan dalam memajukan industri sepak bola internasional. Kegemaran dalam olahraga futsal ini, banyak manfaat yang didapat. Mulai dari ketangkasan, kecepatan dan juga teknik dalam bermain.
Namun saat ini, biasanya masalah yang dihadapi oleh masyarakat pecinta futsal ini adalah sulitnya untuk mencari informasi tentang penyewaan lapangan futsal. Karena minimnya iklan maupun promosi yang dilakukan pemilik-pemilik dalam bidang usaha tersebut. Disamping itu pemesanan pun menjadi salah satu kendala bagi pelanggan. Tidak cukup untuk datang sekali hanya untuk langsung bermain futsal. Tetapi sebelumnya pelanggan harus memesan lapangan sebelumnya untuk menggunakan jasa lapangan futsal tersebut. Karena pembookingan sangat perlu untuk menandakan pemesanan agar jadwal tersusun dengan baik.
Oleh karena internet saat ini sudah menjadi media informasi yang aktual, dan hampir semua masyarakat kota sudah pasti bisa menggunakan internet, seperti mengakses website atau mencari informasi tentang futsal. Dalam penulisan ilmiah ini, akan disusun rancangan tentang membuat website pemesanan atau booking penyewaan lapangan futsal secara online. Jadi melalui halaman website yang akan dibuat, dapat memudahkan para pelanggan untuk memesan atau proses booking pada saat disela-sela kerja maupun istirahat.
1.2. Batasan Masalah
1.3. Tujuan Penulisan
Penulis akan membuat website untuk pemesanan atau booking penyewaan lapangan futsal secara online untuk memudahkan mengatur pelanggan yang ingin menyewa lapangan di Adia futsal.
1.4. Metode Penelitian
Metode yang digunakan penulis dalam pembuatan Penulisan Ilmiah ini adalah metode SDLC( Software Development Life Cycle). SDLC mencakup kebutuhan (requirement), validasi, pelatihan, kepemilikan, (user ownership) sebuat sistem informasi yang diperoleh melalui investigasi, analisis, desain, implementasi, dan perawatan software. Software yang dikembangkan berdasarkan SDLC akan menghasilkan sistem dengan kualitas yang tinggi, memenuhi harapan penggunanya, tepat dalam waktu dan biaya, bekerja dengan efektif dan efisien dalam infrastruktur teknologi informasi yang ada atau yang direncakan, serta murah dalam perawatan dan pengembangan lebih lanjut. SDLC merupakan pendekatan sistematis untuk memcahkan masalah yang terdiri dari beberapa tahapan. Ada 7 fase/siklus dalam metodologi SDLC, yaitu: [1]
1. Fase Perencanaan
Pada fase ini perencanaan meliputi tahapan mengidentifikasi masalah, ruang lingkup dan tujuan dari pengoperasian Adia Futsal. Proses yang dilakukan pada fase ini adalah melakukan wawancara kepada pemilik dan petugas di lapangan. Yaitu Adia futsal yang berlokasi di Cilodong, Bogor.
2. Fase Analisis
Pada fase ini meliputi analisis masalah pemesanan lapangan, Analisis kebutuhan konsumen, desain logis pada halaman website. Proses yang dilakukan pada fase ini adalah menentukan apa saja yang dibutuhkan oleh aplikasi yaitu dengan membuat diagram aliran data/DFD (Data Flow Diagram), sehingga dapat mempermudah mengetahui proses aliran data atau menu pada website.
3. Fase Perancangan
Pada fase ini merupakan langkah awal untuk menerapkan dan membahasa permasalahan yang akan dihadapi oleh aplikasi yang akan dibuat nantinya. Proses yang dilakukan pada tahap ini adalah merancang ERD(Entity Relationship Diagram). ERD dalam tahap ini menggunakan dua entitas, yaitu pemilik dan pelanggan/konsumen.
4. Fase konstruksi
Fase ini terdapat beberapa tahapan antara lain; mempersiapkan hardware dan software pendukung, mempersiapkan database dengan drupal. Proses pembuatan database drupal ini dengan bantuan aplikasi xampp di phpmyadmin. Proses yang dilakukan pada tahap ini adalah membuat program aplikasi.
Hardware yang digunakan adalah:
- Intel core 2 duo processor 34500 2.20ghz
- memory 1.50gb ram
- hard disk 40gb
- monitor 15 inch LG
- nvidia geforce 9500 gt
Software yang digunakan adalah:
- sistem operasi windows xp
- xampp 1.7
- drupal 6.0
- Mozilla firefox
5. Fase Uji Coba
Pada fase uji coba ini adalah menentukan strategi pengujian. Website yang dibuat akan dilakukan uji coba diupload dan dijalankan dengan browser Mozilla Firefox. Dengan mengadakan uji coba ini maka akan diketahui fungsi dan juga kekurangan yang ada, agar bisa diperbaiki kekurangan website tersebut.
6. Fase Integrasi
Pada fase integrasi ini, proses yang akan dilakukan program yang telah selesai dibuat akan coba didaftarkan domain gratis di www.co.cc. Lalu hosting menggunakan www.000webhost.com. Dengan demikian dapat dievaluasi hasil program yang telah dibuat secara online. Atau bisa juga kita merancang dan menginstal offline drupal, melakukan localhost untuk mengetahui kekurangan saat running program.
7. Fase Operasional dan Pemeliharaan
Pada fase operasional dan pemeliharaan ini terdiri dari tahapan-tahapan: melaksanakan peralihan, menggunakan sistem, audit sistem, memelihara sistem, menyiapkan usulan perawatan lapangan. Proses yang dilakukan pada tahap ini adalah melakukan perawatan dan pengembangan lebih lanjut dari aplikasi yang sudah dibuat sesuai dengan kebutuhan yang nantinya akan disesuaikan dengan jenis pemeliharaannya.
1.5 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan yang digunakan penulisan dalam penyusunan penulisan ilmiah digambarkan menurut isi pembahasan dan kerangka dari masing-masing bab berikut ini:
Pada bab 1, Menjelaskan tentang latar belakang masalah, batasan masalah, metode penulisan dan sistematika penelitian dari website Adia Futsal.
Pada bab ke 2 ini menjelaskan tinjauan pustaka secara singkat tentang konsep-konsep atau landasan teori yang menunjang penulisan ilmiah ini.
Bab 3 menjelaskan pembahasan masalah tentang tahap-tahap pembuatan dan perancangan website mencakup perumusan masalah sampai pembuatan tampilan-tampilan dan fasilitas website. Misalnya saat melakukan upload website akan coba didaftarkan domain gratis di www.co.cc. Maka akan tercipta nama website yang diinginkan. Lalu melakukan hosting gratis menggunakan www.000webhost.com.
Pada bab ke 4 berisi tentang kesimpulan materi yang ada dan saran dalam pengembangan pembuatan penulisan ilmiah ini. Juga penutup yang bermaksud dalam segi konstruktif/membangun untuk melengkapi kekurangan sekaligus masukan-masukan atau tambahan agar menjadi lebih benar dan baik.
Senin, 01 Maret 2010
Tugas Bahasa Indonesia
1.1 Latar Belakang
Teknologi informasi berkembang seiring dengan pergantian zaman sekarang ini. Satu sama lain bersaing untuk membuat suatu kreatifitas atau karya yang dapat memudahkan dalam melakukan aktifitas sehari-hari, yang kemudian dapat membantu kita untuk melakukannya dengan praktis. Salah satu teknologi informasi yang berkembang dengan pesat adalah teknologi internet yang mampu menyajikan informasi secara cepat dan akurat.
Dalam kewajiban saya sebagai mahasiswa untuk membuat penulisan ilmiah di Universitas Gunadarma, saya akan mencoba membuat/web design sistem informasi pemesanan atau booking lapangan futsal yang dimiliki sepupu saya. Disini saya akan mencoba untuk membuat situs untuk memudahkan para pelanggan untuk membooking lapangan dan membayar menggunakan via transfer rekening.
Saat ini banyakdari kita seperti pekerja, atau pelajar yang lupa akan olahraga, yang dapat membuat tubuh kita lemah dan kurang bergairah saat bekerja. Masalah yang dihadapi adalah saat pemesanan atau misalnya kita tidak bisa datang saat ingin membooking lapangan, kita dapat memesan lewat internet, dan membayar via rekening. Jadi melalui halaman web yang akan saya buat, dapat memudahkan pelanggan untuk tidak repot membooking dan datang ke tempat futsal tersebut, disini orang dapat memesan saat disela kerja maupun istirahat. Pelanggan hanya perlu mencetak/print kuitansi pembayaran saat datang ke lokasi lapangan tersebut dan menunjukkan ke bagian administrasi untuk izin saat datang di hari yg dipesan untuk bermain futsal.
Lokasi tempat usaha sepupu saya adalah di Cilodong, Bogor. Dia mempunyai usaha 3 lapangan, yang tiap harinya selalu buka dari pukul 04.00-00.00. Semoga dengan informasi yang saya buat ini dapat membuat keuntungan yang lebih besar dan dapat membantu sepupu saya agar dapat mengelola usaha tersebut dengan lebih praktis lagi. Disamping itu saya juga menggunakan database, jadi saat pelanggan memsan kita tidak butuh buku atau catatan tentang jam atau pemesanan pelanggan. Juga tujuan lainnya adalah memperluas jaringan usaha sepupu saya tersebut. Semoga apa yang saya ingin buat untuk penulisan ilmiah ini dapat berguna bagi masyarakat luas, tentunya untuk membantu sepupu saya.